Cara Unsur Hara masuk ke Tanaman
Cara
Mekanisme Penyerapan Unsur Hara
Penyediaan unsur hara untuk tanaman terdiri dari tiga
kategori, yaitu: (1) tersedia dari udara, (2) tersedia dari air yang diserap
akar tanaman, dan (3) tersedia dari tanah. Beberapa unsur hara yang tersedia
dalam jumlah cukup dari udara adalah: (a) Karbon (C), dan (b) Oksigen (O),
yaitu dalam bentuk karbon dioksida (CO2). Unsur hara yang tersedia dari air
(H2O) yang diserap adalah: hidrogen (H), karena oksigen dari molekul air
mengalami proses oksidasi dan dibebaskan ke udara oleh tanaman dalam bentuk
molekul oksigen (O2). Sedangkan untuk unsur hara essensial lain yang diperlukan
tanaman tersedia dari dalam tanah. Mekanisme penyediaan unsur hara dalam
tanah melalui tiga mekanisme, yaitu:
Aliran Massa
Mekanisme aliran massa adalah suatu mekanisme gerakan unsur
hara di dalam tanah menuju ke permukaan akar bersama-sama dengan gerakan massa air.
Selama masa hidup tanaman mengalami peristiwa penguapan air yang dikenal dengan
peristiwa transpirasi. Selama proses transpirasi tanaman berlangsung, terjadi
juga proses penyerapan air oleh akar tanaman. Pergerakan massa air ke akar
tanaman akibat langsung dari serapan massa air oleh akar tanaman terikut juga
terbawa unsur hara yang terkandung dalam air tersebut. Peristiwa tersedianya
unsur hara yang terkandung dalam air ikut bersama gerakan massa air ke
permukaan akar tanaman dikenal dengan Mekanisme Aliran Massa. Unsur hara yang
ketersediaannya bagi tanaman melalui mekanisme ini meliputi: nitrogen (98,8%),
kalsium (71,4%), belerang (95,0%), dan Mo (95,2%).
Difusi
Difusi
Ketersediaan unsur hara ke permukaan akar tanaman, dapat
juga terjadi karena melalui mekanisme perbedaan konsentrasi. Konsentrasi unsur
hara pada permukaan akar tanaman lebih rendah dibandingkan dengan konsentrasi
hara dalam larutan tanah dan konsentrasi unsur hara pada permukaan koloid liat
serta pada permukaan koloid organik. Kondisi ini terjadi karena sebagian besar
unsur hara tersebut telah diserap oleh akar tanaman. Tingginya konsentrasi
unsur hara pada ketiga posisi tersebut menyebabkan terjadinya peristiwa difusi
dari unsur hara berkonsentrasi tinggi ke posisi permukaan akar tanaman. Peristiwa
pergerakan unsur hara
konsentrasi
unsur hara pada ketiga posisi tersebut menyebabkan terjadinya peristiwa difusi
dari unsur hara berkonsentrasi tinggi ke posisi permukaan akar tanaman.
Peristiwa pergerakan unsur hara yang terjadi karena adanya perbedaan
konsentrasi unsur hara tersebut dikenal dengan mekanisme penyediaan hara secara
difusi. Perbedaan konsenterasi tersebut terdiri dari aktif dan pasif. Beberapa
unsur hara yang tersedia melalui mekanisme difusi ini, adalah: fosfor (90,9%)
dan kalium (77,7%).
Intersepsi Akar
Mekanisme intersepsi akar sangat berbeda dengan kedua
mekanisme sebelumnya. Kedua mekanisme sebelumnya menjelaskan pergerakan unsur
hara menuju ke akar tanaman, sedangkan mekanisme ketiga ini menjelaskan gerakan
akar tanaman yang memperpendek jarak dengan keberadaan unsur hara. Peristiwa
ini terjadi karena akar tanaman tumbuh dan memanjang, sehingga memperluas
jangkauan akar tersebut. Perpanjangan akar tersebut menjadikan permukaan akar
lebih mendekati posisi dimana unsur hara berada, baik unsur hara yang berada
dalam larutan tanah, permukaan koloid liat dan permukaan koloid organik.
Mekanisme ketersediaan unsur hara tersebut dikenal sebagai mekanisme intersepsi
akar. Unsur hara yang ketersediaannya sebagian besar melalui mekanisme ini
adalah: kalsium (28,6%).
(PENYERAPAN
UNSUR HARA)
Bentuk akar yang bulat panjang seperti benang ternyata
paling penting bagi penyerapan air dan unsur hara yang terlarut dalam larutan
tanah. Selain akar yang berbentuk benang, Rambut Akar juga ikut menyerap ion
dan air. Pergerakan air dan unsur hara yang terlarut di dalamnya ke bagian muda
akar berhubungan dengan lintasan Apoplas dan Simplas.
Lintasan apoplas terutama mengikutsertakan difusi dan aliran
masa air dari sel ke sel melalui ruang di antara polisakarida dinding sel.
Diyakini bahwa lintasan apoplas selalu berlanjut dari rambut akar atau sel
epidermis lain ke endodermis. Pita Caspary endodermis yang kedap air memaksa
semua bahan masuk ke sel endodermis melintasi membrane plasma. Artinya bahwa
membrane plasma sel endodermis merupakan batas akhir bagi akar untuk
mengendalikan masuknya unsur hara terlarut.
Lintasan simplas dari sel rambut akar ke endodermis dan
melintas sepanjang endodermis itu ke sel xylem mati yang tak bermembran plasma.
Tapi, akar sebagian besar angiosperma memiliki pita Caspary lain di hypodermis,
yang disebut eksodermis. Pita ini berkembang dan menjadi dewasa di daerah yang
lebih jauh dari ujung akar (sampai 12 cm), tidak seperti pita serupa di
endodermis, sehingga pita itu terletak di daerah akar primer yang agak tua,
tapi yang belum kehilangan sel luarnya. Eksodermis ini membatasi pergerakan zat
warna dan ion sulfat menuju korteks, sehingga keberadaannya merupakan titik
kendali penting yang mendorong zat terlarut luar terserap oleh membran plasma
tertentu di sel eksodermis. Setelah berada di dalam sitosol eksodermis, ion
dapat bergerak menuju xylem dari sel ke sel melalui lintasan simplas.
Ion yang diserap oleh sel epidermis dan bergerak menuju
xylem melalui jalur simplas haruslah menembus epidermis, eksodermis, beberapa
sel korteks, endodermis dan akhirnya perisiklus. Tiap pergerakan dari sel hidup
yang satu ke sel yang lain dapat meliputi pengangkutan langsung yang menembus
kedua dinding primer, lamela tengah diantaranya, serta kedua membram plasma dari
sel yang berdampingan. Atau ion dapat bergerak melalui plasmodesmata berbentuk
tabung yang menembus dinding sel yang bersebelahan dan lamela tengah di
antaranya pada hampir semua sel tumbuhan hidup.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar